Ipotnews - Penyebaran pandemi virus corona telah menekan indeks sektoral secara keseluruhan sepanjang tahun berjalan. Namun beberapa sektor mampu bertaha
Data Statistik Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 28 Agustus 2020 menunjukkan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) berada di level 5.346,65. Posisi tersebut melemah -15,13% secara year to date (YtD) atau sepanjang tahun berjalan. Akhir tahun lalu, IHSG ditutup pada level 6.299,53.
Tiga sektor yaitu konsumsi, pertambangan dan keuangan mengalami depresiasi paling kecil, di bawah -10% alias minus singgle digit, dibanding sektor lainnya. Namun secara keseluruhan, semua sektor mengalami pelemahan sepanjang tahun berjalan.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan mengatakan ada sejumlah faktor yang membuat sektor konsumsi, keuangan dan pertambangan relatif lebih kecil pelemahan indeksnya dibanding sektor lain. "Konsumsi di sektor riil sebetulnya mengalami peningkatan semenjak new normal," kata Dennies saat dihubungi Ipotnews, Kamis.
Sementara sektor pertambangan sedikit tertolong oleh kenaikan harga komoditas terutama minyak. Untuk sektor keuangan, kinerja industri di sektor jasa keuangan sebenarnya mulai terdorong karena aktivitas ekonomi mulai membaik saat new normal .
"Tetapi perlu diingat bahwa saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberlakukan lagi PSBB yang lebih ketat. Akibatnya ada potensi beberapa aktivitas ekonomi akan mulai terbatas lagi, meskipun tidak akan separah pada saat awal PSBB bulan April lalu," ujar Dennies.
Meurut Dennies, saat kebijakan PSBB ketat diberlakukan kembali, sektor konstruksi akan kesulitan untuk pulih. Sektor otomotif juga akan mengalami kesulitan. "Otomotif ada perbaikan 1-2 bulan kemarin, namun kinerja masih jauh jika dibanding tahun lalu," jelas Dennies.
Dennies memperkirakan hasil pertemuan RDG Bank Indonesia pada hari ini akan memberikan kisi-kisi capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2020.
Berikut besaran pelemahan sektor-sektor secara YtD :
- Properti & real estate -39,86%
- Aneka industri -23,03%,
- Infrastruktur -23,02%,
- Pertanian -22,39%,
- Industri dasar -21,36%,
- Perdagangan -17,20%,
- Keuangan -9,89%,
- Pertambangan -8,61%,
- Industri Konsumsi -4,77%.
(Adhitya)
Sumber : Admin